Jumat, 21 September 2012

Sajak Kepada Malam

Malam adalah cara Tuhan menyeimbangkan alam

Mengajar untuk melihat gelap setelah terang

Menyaksikan terang dibalik kegelapan

Malam membuat mereka yang sepi menjadi berani bernyanyi

Dedaunan yang bercanda dengan berisik

Angin yang menyapa menggelitik

Dan jangkrik yang ribut mengerik

Malam adalah dekapan hangat untuk jiwa yang resah

Namun juga kesejukan bagi karya yang tumbuh dari rasa

Para pujangga memujanya

Seperti aku juga memujamu wahai malam

Kusandarkan kerinduan di bahumu setiap kali kau datang

Kau membiarkanku bermain dengan setiap melodi yang menciptakan kenangan

Aku menyukaimu, karena kau selalu tak lupa membawa mimpi-mimpiku

Selalu hadir tepat waktu

Tak pernah marah walau aku sering terlelap, dan kau menyerahkanku pada pagi.

Senin, 17 September 2012

Saat Teduh

Santapan Harian Senin, 9/17/2012 Yosua 15:13-19 Judul: Perjuangan yang membawa dampak Mungkin kebanyakan orang berpikir jika nanti sudah tua akan menikmati masa pensiun dengan santai dan tidak bekerja keras lagi. "Biar sekarang giliran anak-anak yang berjuang, saya sudah cukup." Berbeda dengan pemikiran tersebut, Kaleb tidak merasa waktunya untuk pensiun sudah tiba, sekalipun ia telah berusia delapan puluh lima tahun. Ia justru terus berusaha untuk memperoleh apa yang Tuhan janjikan dan berikan kepadanya. Ia tidak merasa dirinya 'sudah habis', Ia justru tetap bersemangat. Oleh karena itu, setelah mendapatkan penegasan Yosua dengan memberikan pegunungan Hebron -sesuai dengan permintaannya-, ia maju menyerang kota Hebron dan merebutnya. Keteguhan hati dan keberanian Kaleb tetap sama seperti ketika ia masih muda (Bil. 13:30). Kaleb masih terus berjuang memperluas warisannya dengan dibantu oleh keponakannya, Otniel. Kaleb pun memberikan putrinya -Akhsa- menjadi isteri Otniel sesuai dengan janjinya karena Otniel berhasil menaklukkan Kiryat-Seger. Ia juga memberikan tanah dan mata air sebagai mas kawin anaknya itu. Alkitab mencatat bahwa Otniel adalah salah seorang dari hakim-hakim yang melepaskan Israel dari penindasan lawan-lawannya. Ia adalah salah seorang hakim yang dibangkitkan Tuhan untuk menyelamatkan Israel. Otniel menjalankan tugasnya sebagai hakim dengan baik sehingga negeri Israel aman selama empat puluh tahun (Hak. 3:7-11). Pengaruh teladan Kaleb ini sampai kepada Otniel juga. Mari kita belajar dari Kaleb yang memberikan pengaruh positif pada orang lain. Faktor usia bukanlah masalah. Seperti halnya buah kelapa, yang makin tua makin bersantan, demikianlah Kaleb. Semakin tua ia semakin memberi dampak. Iman, kesetiaan, perjuangan, semangat, dan keberanian yang kita miliki akan menular dan memberikan dampak kepada orang-orang di sekitar kita dan orang-orang yang kita layani sehingga mereka juga boleh memiliki hidup penuh kemenangan. Apakah hidup Anda juga berpengaruh bagi orang lain? Diskusi renungan ini di Facebook: http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/09/17/ Santapan Harian. diambil dari sabda.org

Minggu, 09 September 2012

Nyanyian Rindu Di Suatu Pagi

Ada yang mengusik hati di pagi ini
Sebentuk rasa yang tiba- tiba hinggap
Rasa yang menguapkan segala kantuk dari pelupuk mata
Rindu menggebu
Padamu

Butiran air bening meleleh
Hangat dan basah
Sehangat senyumanmu yang aku kenang
Senyuman yang tidak bisa lagi aku miliki

Airmata ini kiranya cukup
Melukiskan pedihnya hati yang merindu pada waktu
Yang tidak bisa kembali

Waktu yang bisa membawa kenangan itu kembali
Menghadirkan dirimu
Dan juga menghadirkan kita

Tapi tidak seperti rindu yang selalu saja datang mengganggu
Waktu dan juga dirimu selalu enggan bertemu denganku
Membiarkanku bergelut dengan risau
Membalut rindu dengan luka