Sabtu, 26 Mei 2012

Impian Absurd


Kalo di pikir2 aku tuh sering juga punya impian2 absurd dalam perjalanan hidupku yang udah 26 tahun ini.

Impian absurd yang pertama, yang pernah aku inget sewaktu aku masih kecil itu pengen jadi ilmuwan. Alesannya sederhana banget, aku seneng liat orang yang lalu lalang di dalam laboratorium pake jas putih, trus campur2 bahan jadi warna-warni gitu.

Tapi kemudian aku menyadari bahwa matematika, kimia dan fisika adalah pelajaran yang tingkat kesulitannya nggak wajar, maka sejurus kemudian musnahlah impian buat jadi ilmuwan itu.

Impian kedua adalah pengen jadi pemain sirkus, karena menurutku mereka keren bisa lakuin trik2 yang selalu bikin aku melongo dan bilang “wah”. Apalagi badan mereka bagus2, jadinya bisa pake pakaian keren2.

Tapi lagi2 impian itu gagal. Karena aku gak suka olahraga, sangat amat malez buat latihan badan dan di kotaku jarang ada sirkus.

Oke, aku juga pernah mimpi bisa jadi pahlawan pembela kebenaran kayak di pilem2. Dan aku begitu pengen jadi sailormoon. Selain karena karakter yang ada di dlm film sailormoon itu cantik2, aku juga pengen banget tuh bisa berubah wujud gitu, dan bisa punya alat teleport.

Yah, impian tinggal impian. Boro2 pembela kebenaran, pembela kebetulan aja kagak pernah. Apalagi setelah aku menyadari, sailormoon harus pake seragam sependek itu, sementara kaki-ku gedhe2 kayak tales bogor. Rasa percaya diriku hancur berkeping-keping.

Itu beberapa impian ku waktu masih kecil dulu sih. Masih banyak sebenarnya, karena aku ini tergolong anak yang punya daya imajinasi tinggi. Dan kadang suka berhalusinasi :p



Sekarang ini impian absurdku adalah jadi pelawak. No offense buat mereka yang berprofesi sebagai pelawak ya. Aku bilang absurd adalah karena aku sendiri pada dasarnya ngerasa gak lucu. Kalo cantik sih iya, aku akui itu, tapi kalo lucu??? Nope!!

Tapi aku suka banget liat para komedian di atas panggung, dengan lawakan2 yang cerdas, mereka bisa membuat kita tersentil tanpa ada rasa tersinggung. Aku lebih suka pelawak yang “smart” dalam nyampein materi, bukan karena cela2an masalah fisik.

Entah kenapa aku pengen juga jadi pelawak. Karena pada dasarnya manusia butuh buat ketawa, dan menurutku pelawak itu pekerjaan berat dan mulia. Secara, hidupku ini kan udah penuh dengan tragedi ya, jadi kayaknya udah semestinya aku bisa membuat hidupku sedikit bisa bersinar dan bersinergi dengan rasa hangat yang dibawa oleh tawa.

Well, let’s see then. Mungkin suatu saat nanti aku bisa aja jadi pelawak. Paling tidak aku bisa menertawakan diriku sendiri dulu, dan menjadikan masalahku sendiri menjadi ringan sebelum aku bisa mengurangi beban hidup orang lain :D

Salam satu tawa.. Ha..ha..ha..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar